Jumat, 04 Desember 2015

Misteri Segitiga Bermuda



 Segitiga bermuda (dikenal juga dengan Segitiga Iblis) merupakan sebuah area yang terletak di antara Florida, Puerto Rico, dan Bermuda. Di kawasan ini banyak kapal serta pesawat terbang dikabarkan hilang secara misterius. Bahkan, ada beberapa orang yang bertanya-tanya apakah hilangnya Malaysian Airlines MH370 saat itu ada hubungannya dengan misteri Segitiga Bermuda, meskipun data radar mencatat pesawat hilang kontak di lokasi yang sangat jauh dari Bermuda.
Istilah "Segitiga Bermuda" sendiri dibuat pada tahun 1964 oleh seorang penulis Vincent Gaddis dalam salah satu tulisannya. Dilansir dari livescience.com, pada tahun-tahun selanjutnya banyak orang memunculkan istilah baru untuk menyebut kawasan misterius tersebut.
Charles Berlitz, yang berasal dari keluarga para ahli bahasa, juga memiliki ketertarikan dengan hal-hal yang terkait dengan paranormal. Dia percaya bahwa Atlantis tidak hanya nyata, tapi Atlantis juga berhubungan dengan Segitiga Bermuda. Dan teorinya tersebut berhasil dia bukukan dan menjadi salah satu buku terlaris pada tahun 1974 dengan judul "The Bermuda Triangle." Setelah itu muncullah berbagai versi misteri Segitiga Bermuda yang diterbitkan dalam berbagai buku, majalah, website, bahkan tayangan televisi.
Selama bertahun-tahun, telah banyak teori yang dibuat untuk menjelaskan misteri Bermuda. Beberapa penulis juga ada yang mengembangkan teori Berlitz terkait dengan Atlantis, mereka berpikir bahwa kota Atlantis yang hilang tersebut bisa jadi terletak di dasar laut dan menggunakan salah satu gelombang energinya "crystal energies" untuk menenggelamkan kapal dan juga pesawat. Ada juga yang mengungkapkan bahwa Segitiga Bermuda merupakan sebuah mesin waktu dan juga adanya alien yang hidup di dasar laut.
Namun, beberapa di antaranya masih percaya bahwa sebaik-baiknya penjelasan mengenai misteri Segitiga Bermuda akan muncul jika dianalisa melalui ilmu geologi dan hidrologi. Misalnya saja, mungkin kapal dan pesawat yang hilang tersebut memang sebelumnya dihancurkan oleh gas metana yang dalam kuantitas besar terdapat di bawah laut. Dan mungkin ada sebuah cahaya yang memicu gas metana dari dalam laut muncul ke permukaan hingga menyebabkan kapal dan pesawat hilang tanpa bisa dilacak. Teori tersebut tentu saja cukup logis, termasuk terkait dengan metana yang memang benar-benar ada secara alami.
Ada juga yang mengatakan bahwa hilangnya pesawat dan kapal bisa jadi disebabkan oleh ombak laut yang memang besar. Atau juga dapat disebabkan pleh munculnya gelombang geomagnetik yang menyebabkan timbulnya masalah terkait navigasi yang membingungkan para pilot. Namun tentu saja para pilot sebelumnya sudah terlatih untuk menerbangkan pesawat mereka meskipun ada masalah navigasi yang dialami, dan teori ini juga tidak mampu menjelaskan bagaimana sebuah kapal bisa menghilang.
Fakta lain kembali muncul pada situs angkatan laut yang menyebutkan; "Kawasan Segitiga Bermuda merupakan salah satu dari 2 tempat di bumi ini di mana kompas tidak dapat mengidentifikasi arah utara. Secara normal, sebuah kompas harusnya dengan mudah menunjukkan arah utara pada sebuah lokasi. Perbedaan antara dua area tersebut dinamakan variasi kompas. Meskipun beberapa tahun yang lalu variasi kompas ini benar-benar mempengaruhi kawasan Bermuda dikarenakan adanya fluktuasi yang terjadi pada kawasan magnetik bumi seharusnya hal ini sudah bukan merupakan persoalan sejak abad ke-19."
Fakta mengenai misteri Bermuda
Namun sebelum kita menerima beberapa penjelasan, para ilmuwan harusnya mempertanyakan lagi beberapa pertanyaan mendasar seperti; Apa benar ada sebuah misteri yang terjadi di Bermuda untuk dijelaskan?
Seorang jurnalis bernama Larry Kusche yang menanyakan pertanyaan tersebut dan dia mendapat jawaban yang cukup mengejutkan; sebenarnya tidak ada misteri mengenai keanehan yang terjadi yang menyebabkan sejumlah kapal dan pesawat lenyap di Bermuda. Kesche kemudian kembali menyelidiki sejumlah tulisan terkait lenyapnya kapal secara misterius dan menyadari bahwa banyak cerita yang dibuat dengan berbagai kesalahan.
Dalam bukunya yang berjudul "The Bermuda Triangle Mystery-Solved", Kusche mengemukakan bahwa ada sejumlah penulis yang menceritakan misteri Segitiga Bermuda tanpa melakukan riset terlebih dahulu, mereka kebanyakan hanya menyadur tulisan yang sudah ada. Sayangnya, teori dari Charles Berlitz mengenai paranormal dan Segitiga Bermuda juga berisi beberapa teori yang tidak teruji secara ilmiah.
Livescience.com juga menuliskan bahwa misteri Segitiga Bermuda itu kebanyakan muncul dari kesalahan yang ditulis Berlitz. Kusche juga menyebutkan bahwa; "Jika Berlitz mengemukakan bahwa warka kapal adalah merah, maka besar kemungkinan bahwa fakta sesungguhnya di lapangan kapal itu berwarna selain merah."
Dalam beberapa kasus, tidak ada bukti yang menyebutkan kapal dan pesawat yang hilang di kawasan Segitiga Bermuda. Kasus tersebut hanya muncul dalam imajinasi penulis saja. Pada kasus di mana memang ada kapal dan pesawat lenyap di kawasan Bermuda, Berlitz dan penulis lain tidak menyebutkan bahwa kapal dan pesawat tersebut hilang pada saat memang sedang terjadi badai, dan beberapa kapal bahkan tenggelam di area yang jauh dari Bermuda.
Perlu diketahui juga, bahwa area di dalam Segitiga Bermuda sebenarnya sering sekali dilewati oleh kapal pesiar dan juga kapal angkutan barang. Jika dipikir secara logis, jumlah kapal yang hilang di kawasan Bermuda harusnya lebih banyak dibandingkan yang hilang di kawaasan selatan Samudra Pasifik, namun faktanya tidak demikian.
Pada akhirnya kita semua tidak perlu lagi berpusing-pusing memikirkan tentang teori mesin waktu, alien dasar laut, teori geomagnetik, gelombang laut, atau hal lainnya. Karena memang misteri dari Segitiga Bermuda dapat dijelaskan secara sederhana yaitu: sebuah penelitian yang terkesan tergesa-gesa dan tidak dapat dipercaya serta cerita yang hanya berisi sensasi, dan juga berbagai cerita yang hanya diambil dari buku-buku yang kurang terpercaya.

sumber:  http://www.brilio.net/news/segitiga-bermuda-tempat-semua-fakta-lenyap-dan-menjadi-mitos-1504097.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar